Pengertian Parfum
Secara umum, parfum atau minyak wangi adalah gabungan dari beberapa senyawa kimia yang digunakan untuk memberikan aroma wangi. Saat ini, parfum sudah bukan hal yang asing terdengar di masyarakat dan sudah menjadi kebiasaan orang-orang menggunakan parfum dalam kehidupan sehari-hari.
Komponen Pembentuk Parfum |
Aroma wangi yang dikeluarkan dari salah satu merk produk parfum ini memiliki aroma wangi yang unik dan akan berbeda dengan aroma wangi dari merk produk parfum lainnya. Hal tersebut, dikarenakan dari bahan baku yang digunakan dalam membuat parfum.
Bahan Baku Parfum
Umumnya, parfum terbentuk dari beberapa bahan baku, yakni : zat pewangi, fiksatif dan pelarut yang digabungkan. Terkadang dari salah satu bahan baku tersebut ada yang mudah ditemukan atau didapatkan dan ada juga yang jarang ditemukan atau didapatkan.
Contohnya dalam hal ini adalah zat pewangi, beberapa aroma wangi ada yang jarang didapatkan, walaupun ada, harganyapun dapat dikatakan bernilai tinggi. Begitupun dengan bahan baku campuran parfum lainnya.
Zat Pewangi Parfum
Zat Pewangi atau Bibit parfum atau bibit minyak wangi dapat dihasilkan dari sintetis ataupun natural. Masing-masing bahan, baik itu sintetis ataupun natural, memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun terkadang, dalam membuat suatu produk parfum, kedua bahan tersebut digabungkan guna mendapatkan aroma wangi yang unik.
Zat pewangi merupakan salah satu bahan terpenting dalam membuat suatu produk parfum. Dalam penggunaannya, zat pewangi dibatasi dan diatur guna mencegah terjadinya bahaya kesehatan pada tubuh manusia. Berikut dibawah ini masing-masing penjelasan tentang zat pewangi sintetis dan natural.
Zat Pewangi Sintetis
Zat Pewangi sintetis merupakan salah satu jenis wewangian yang didapatkan dari hasil pengembangan di laboratorium. Saat ini, banyak sekali zat pewangi sintetis yang digunakan dalam membuat suatu produk parfum. Anda dapat dengan mudah menemukan bahan zat pewangi sintetis melalui toko online.
Pada umumnya, didalam dunia wewangian ada 3 (tiga) jenis zat pewangi sintetis, diantaranya : zat pewangi sintetis penuh, semi sintetis dan isolat alami.
Zat pewangi sintetis penuh
Hampir sepenuhnya zat pewangi tersebut terdiri dari produk sampingan minyak bumi.
Zat pewangi semi sintetis
Merupakan hasil perubahan yang dibuat dari zat pewangi alami.
Zat pewangi isolat alami
Merupakan hasil pengembangan dari zat pewangi alami dan zat pewangi sintetis.
Zat Pewangi Alami
Zat pewangi alami merupakan salah satu jenis wewangian yang didapatkan sepenuhnya dari bahan alami yang di olah secara minimal tanpa menggunakan zat pewangi sintetis. Zat pewangi ini mengandung minyak esensial murni hasil dari penyulingan air atau uap (steam distillation).
Zat Pengikat Parfum
Zat pengikat parfum atau fiksatif berfungsi untuk menekan laju penguapan suatu produk parfum, Tujuannya tak lain adalah untuk membuat aroma wangi pada parfum menjadi tahan lama. Zat pengikat parfum dapat dihasilkan dari bahan alami ataupun sintetis.
Adapun fiksatif yang berasal dari bahan alami contohnya adalah myrrh, tolu balsam, benzoin, labdanum, ambergris, musk, castoreum dan lain sebagainya. Sementara fiksatif yang berasal dari bahan sintetis contohnya adalah ambroxida, benzil salisilat, benzil benzoat, dan lain sebagainya.
Zat Pelarut Parfum
Pelarut parfum memiliki sifat yang mudah menguap, dalam hal ini contohnya adalah etanol. Etanol seringkali disebut dengan alkohol, etil alkohol, alkohol absolute atau alkohol murni. Fungsi dari etanol pada parfum tidak lain untuk menyebarkan zat pewangi pada suatu produk parfum di udara.
Itulah secara garis besar komponen yang diperlukan untuk membuat produk parfum jenis spray.